Ketika kita mulai berbicara mengenai teknologi, tentunya Anda juga
berpikir mengenai perkembangan dan kemajuan. Seperti sudah menjadi takdirnya
bahwa teknologi dituntut untuk tetap terus berkembang. Hal ini seakan selaras dengan
peran teknologi itu sendiri yang senantiasa memudahkan pekerjaan manusia. Kini
hari-hari manusia semakin dekat dengan teknologi, keakraban itu pun seakan
mewajibkan manusia memuja teknologi secara berlebihan. Ya, mungkin itulah salah
satu efek negatif di antara berbagai efek positif lainnya yang ditimbukan oleh
teknologi. Kecanduan teknologi berarti membutuhkan teknologi yang secara
berlebihan, bisa diumpamakan ketika Anda harus mengendarai mobil hanya untuk
pergi ke mini market terdekat yang jaraknya hanya beberapa ratus meter. Dalam
bentuk lain, kecanduan teknologi bisa berupa kebutuhan akan internet atau
khususnya sosial media yang tidak wajar.
Teknologi sejatinya jauh lebih banyak membantu manusia. Sederet
inovasi telah berhasil diciptakan oleh tangan manusia kemudian untuk kemudahan
manusia itu sendiri. Inovasi-inovasi yang berhasil ditemukan tentunya tidak
gratis, riset bertahun-tahun oeh para pengembang menjadikan penemuan itu
dibanderol tidaklah murah. Di lain sisi, penemuan teknologi
terbaru tentunya akan membuat banderol teknologi sebelumnya
jauh lebih murah. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh kalangan menengah dan
kalangan bawah dalam caranya mencicipi teknologi.
Kali ini Paseban akan membahas
beberapa teknologi baru yang berhasil dikembangkan oleh produsen ponsel sebagai
usaha untuk terus mengaet pelanggan.
Floating Touch
Teknologi terbaru ini diperagakan lewat ponsel keluaran Sony. Ya,
Sony Xperia Sola telah diberikan sebuah kekuatan ajaib dalam membius para
penggunanya. Bisa dibilang ini penemuan pertama di mana sesorang tidak harus
benar-benar menyentuh layar untuk berinteraksi dengan ponsel, terdengar
mustahil bukan? Ya, tapi itulah kenyataan yang berhasil dikembangkan oleh
produsen ponsel asal Jepang ini.
Adalah Eric Hellman, salah seorang peneliti di Sony Mobile yang
juga merupakan salah satu penemu teknologi ini menjelaskan cara kerja penemuan
teknologi Floating Touch tersebut. Teknologi Floating Touch menggabungkan dua
teknologi capacitive touchscreen yang saat ini banyak
digunakan. Jenis layar kapasitif yang pertama adalah layar dengan kapasitansi
dengan sinyal kuat namun minus multi touch, sedangkan layar kedua adalah layar
kapasitif yang mendukung muti touch namun lemah sinyal kapasitansi. Idenya
terbilang brilian, karena mampu menggabungkan kedua jenis teknologi tersebut
menjadi sebuah penemuan luar biasa. Untuk lebih jelas lagi, Anda bisa menemukan
penjelasan teknologi Floating Touch pada artikel Paseban sebelumnya di
sini.
Namun Anda yang jangan senang dulu, penerapan Floating Touch untuk
saat ini hanya tersedia pada browser dan Live Wallpaper saja.
Teknologi Pure View
Kali ini teknologi datang dari penciptanya di daerah Eropa. Ya,
produsen ponsel terbesar di dunia adalah Nokia, mereka pun memberikan gebrakan
baru pada dunia ponsel. Hadirnya Nokia 808 sebagai salah satu pendorong
gebrakan tersebut. Bagaimana tidak, ponsel anyar Nokia tersebut diklaim
memiliki teknologi kamera 41MP. Namun resolusi sebesar itu sejatinya bukanlah
resolusi yang sebenarnya, semuanya berkat peran teknologi. Kamera Nokia
808 PureView menggunakan
teknologi oversampling. Teknologi tersebut mengelompokkan
piksel-piksel kecil berjumlah 7 buah piksel yang kemudian digabung agar
terbentuk sebuah superpiksel saat proses pengolahan GPU. Dalam praktiknya, 41MP
dapat dihasilkan dengan rasio 16:9 sekitar 7728 x 5368 piksel, namun untuk
rasio 4:3 maka hasil yang bisa didapatkan hanyalah 34MP.
Selain itu, kamera ponsel ini juga dilengkapi dengan optik Carl
Zeiss yang biasa juga hadir dalam ponsel Nokia lainya. Hadirnya optik tersebut
juga dilengkapi lampu Flash dari Xenon. Secara lengkap Anda dapat melihat
rahasia dibalik teknologi PureView pada artikel Paseban sebelumnya di
sini.
Gorilla Glass
Meski bukan dikategorikan teknologi baru, namun Gorilla Glass
merupakan sebuah teknologi wajib yang telah tersebar diberbagai merek ponsel.
Gorilla Glass memang sesuai dengan namanya, berperan sebagai pelindung layar
ponsel dari berbagai ancaman. Corning sebagai produsen kaca ini telah merilis
Gorila Glass 2 sebagai generasi penerus dari produknya. Gorilla Glass 2 diklaim
lebih tipis sehingga lebih responsif digunakan pada berbagai layar sentuh yang
memang telah menjadi tren. Lebih jelasnya lagi Anda juga bisa melihat artikel
mengenai uji layar Gorilla Glass yang pernah dimuat sebelumnya di
sini.
Tidak cukup sampai disitu,
Corning seakan belum puas dengan Gorilla Glass 2 dan kemudian mengenalkan
produk paling anyarnya Willow Glass. Produk Anyar tersebut disinyalir hanya
akan memiliki ketebalan 100 mikron. Anda juga dapat melihat keunggulan Willow
Glass pada artikel yang juga pernah dimuat oleh Paseban di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar