Senin, 10 September 2012

Sejarah Tuban

A.      TUBAN SAAT PEMERINTAHAN AIRLANGGA
 
Airlangga jadi raja Medang (1019 — 1041) sesudah negeri itu dirusakkan musuh. Kemudian Airlangga mendirikan kraton baru di Kahuripan. Kemakmuran rakyat diperhatikannya benar. Aliran sungai Brantas diperbaikinya, sehingga perahu-perahu dapat berlabuh dengan tenang dan aman di Hujung Galuh, pelabuhan Kahuripan yang makmur pada masa itu. Karena Hujung Galuh menjadi pela­buhan utama untuk perniagaan antar pulau, maka pelabuhan antar Negara ditempatkan di KAMBANG PUTIH, yakni di atau dekat Tuban, yang sekarang. Oleh Airlangga diambil sejumlah tindakan untuk memajukan perniagaan di sana. Antara lain pembebasan dari beberapa jenis pajak. Orang-orang asing yang berdagang di sana berasal dari jauh. Menurut daftar yang terdapat dalam prasasti prasasti, Airlangga termasuk pedagang dari India Utara, India Selatan, Birma, Kamboja dan Campa. Hal yang menarik perhatian kita, ialah ketiadaan orang-orang Tionghwa dalam daftar tersebut.